Aesthetic Insight

Hati-Hati Filler Abal-Abal

15 Sep 2016
Hati-Hati Filler Abal-Abal
Treatment Filler yang Ngehit Lagi

Sebelum melakukan treatment kecantikan apa pun, kita harus berkonsultasi dengan dokter. Kita juga harus memastikan apakah wajah memang perlu di-filler. Juga bagian mana saja. "Dokter biasanya akan memberi masukan mengenai daerah yang akan di-filler beserta jenis filler-nya," ujar dr. Lanny Juniarti Dipl. AAAM.

Dalam kedokteran estetik, filler dibedakan menjadi dua macam. Pertama, filler permanen yang terdiri atas silikon dan bahan poliakrilamit. Jenis ini tidak disarankan karena kandungan bahan kimia yang berpotensi merusak wajah dan yang disarankan adalah filler nonpermanen dengan asam hialuronat. Asam hialuronat sejatinya adalah zat yang terdapat dalam tubuh semua makhluk hidup. Asam yang berada di jarigan kulit itu tersebar di seluruh bagian wajah, dengan jumlah terbanyak disekitar mata. Seiring bertambahnya usia, asam hialuronat ini akan mengalami kerusakan serta pengurangan dan dengan filler, jumlah asam hialuronat bisa ditambah.

Karena asam hialuronat adalah zat yang merupakan bagian dari tubuh manusia, terapi filler terbilang jarang menimbulkan reaksi alergi. Kecuali, jika filler yang digunakan memiliki kandungan zat tertentu. "Makanya, jangan coba-coba beli filler di toko online atau tempat yang tidak jelas," tambah dr. Lanny. Bisa jadi zat filler sudah dicampur bahan lain yang berbahaya.

Maraknya tren filler, tampaknya, dimanfaatkan sejumlah orang untuk membuka jasa serupa. Harganya lebih murah, tapi hasilnya bisa berbahaya. Inilah yang sering disebut sebagai filler abal-abal. Distribusi obat filler seperti itu tanpa pengawasan BPOM sehingga kandungannya belum tentu aman. Intinya, filler harus dilakukan oleh tenaga berpengalaman di klinik resmi, tidak boleh sembarangan. Bahkan, prosedurnya pun harus tepat. Dokter atau tenaga medis yang bersangkutan harus memiliki sertifikasi. "Injeksinya kan di wajah. Kalau ada pembuluh darah yang rusak akibat injeksi, akibatnya bisa membuat hidung menjadi jaringan mati atau bahkan kebutaan," tutur dr. Lanny.


Sumber: Jawa Pos, Rubrik For Her, 3 September 2016






  Free Consultation

Academy | Career | Legal | News | Privacy Policy

Miracle Aesthetic Clinic © 2024 All Rights Reserved