Botox vs Filler: Apa Perbedaannya dan Bagaimana Cara Memilih yang Tepat
Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk menjalani prosedur kosmetik untuk menyempurnakan penampilan Anda, tetapi tidak yakin mana yang tepat untuk Anda? Dengan begitu banyak pilihan yang tersedia, mungkin Anda akan merasa bingung untuk memilih antara botox dan filler.
Seiring bertambahnya usia, kulit kita kehilangan elastisitas dan mulai mengembangkan garis-garis halus dan kerutan. Botox dan filler adalah dua perawatan kosmetik paling populer yang digunakan untuk mengatasi masalah ini. Namun, banyak orang yang bingung tentang perbedaan antara keduanya dan mana yang paling cocok untuk kebutuhan mereka.
Sebelum menjalani prosedur kosmetik apa pun, penting untuk melakukan riset dan memahami pilihan yang tersedia untuk Anda. Baik botox maupun filler memiliki manfaat dan keterbatasan masing-masing. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan utama antara kedua perawatan ini dan memberikan panduan tentang cara memilih yang tepat untuk kebutuhan pribadi Anda.
Botox
Botox adalah neurotoksin yang bekerja dengan cara memblokir sinyal dari saraf ke otot. Ketika disuntikkan ke dalam otot, Botox akan melumpuhkan otot untuk sementara waktu dan mencegahnya berkontraksi. Inilah sebabnya mengapa Botox sering digunakan untuk mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan yang disebabkan oleh ekspresi wajah yang berulang-ulang.
Botox biasanya digunakan pada bagian atas wajah, termasuk dahi, di antara alis, dan di sekitar mata. Botox juga digunakan untuk mengobati kondisi medis seperti migrain, keringat berlebih, dan kejang otot.
Efek Botox biasanya bertahan selama 3-6 bulan, setelah itu perawatan perlu diulang.
Filler
Di sisi lain, filler adalah zat yang dapat disuntikkan yang digunakan untuk menambah volume pada area wajah yang telah kehilangan kekenyalan karena penuaan atau penurunan berat badan. Filler terbuat dari asam hialuronat, zat alami yang ditemukan di dalam tubuh, dan dirancang untuk mengencangkan kulit serta menghaluskan kerutan dan garis-garis.
Filler biasanya digunakan di bagian bawah wajah, termasuk pipi, bibir, dan dagu. Filler juga dapat digunakan untuk mengurangi tampilan lingkaran hitam di bawah mata dan mengisi bekas luka atau cekungan.
Efek filler dapat bertahan antara 6-18 bulan, tergantung pada jenis filler yang digunakan dan area yang dirawat.
Perbedaan botox dan filler
Botox dan filler berbeda dalam hal penggunaan, prosedur, bahan, perawatan, dan efek samping.
1. Beda kegunaannya
Botox dan filler sama-sama digunakan untuk mengurangi kerutan dan garis-garis halus pada wajah, namun kedua perawatan ini memiliki kegunaan yang berbeda.
Kegunaan Botox
Botox sering digunakan untuk mengatasi kondisi neurologis yang menyebabkan kelemahan otot. Botox efektif untuk menghilangkan kerutan yang berkaitan dengan penuaan dini yang berkembang di sekitar mata, mulut, dan alis. Namun, botox tidak digunakan untuk mengatasi munculnya garis-garis halus yang disebabkan oleh penipisan kolagen.
Kegunaan Filler
Perawatan wajah yang menggunakan filler dirancang untuk meningkatkan volume jaringan lunak di bawah permukaan kulit dan menyempurnakan bagian wajah tertentu. Biasanya, filler diaplikasikan pada pipi, bibir, dan area di sekitar mulut yang menipis karena penuaan. Kadang-kadang, filler digunakan dalam perawatan tangan atau untuk meminimalkan munculnya bekas luka, kecuali payudara.
2. Beda bahannya
Selain beda kegunaannya, botox dan filler memiliki perbedaan dari bahan pembuatannya.
Bahan Pembuatan Botox
Botox menggunakan toksin protein dari bakteri Clostridium Botolinum yang akan disuntikkan ke dalam kulit.
Bahan Pembuatan Filler
Perawatan filler menggunakan beberapa bahan yang dapat berbeda-beda sesuai dengan masalah kulit yang dialami.
Berikut ini beberapa bahan cairan filler yang aman digunakan :
- Kalsium hidroksiapatit: senyawa mirip mineral yang ditemukan di tulang.
- Asam hialuronat: bahan yang ditemukan di cairan dan jaringan di dalam tubuh untuk menambah kekenyalan kulit.
- Asam polilaktik: bahan yang dapat merangsang kulit untuk memproduksi lebih banyak kolagen.
- Polyalkylimide: berbentuk gel transparan untuk mengurangi kerutan.
- Polymethyl-methacrylate microspheres (PMMA): filler yang bersifat semi-permanen.
3. Beda prosedur dan cara kerjanya
Perbedaan antara botox dan filler terletak pada prosedurnya. Meskipun keduanya disuntikkan ke dalam kulit, keduanya memiliki mekanisme kerja yang berbeda.
Prosedur / Cara Kerja Botox
Dokter menggunakan jarum suntik untuk menyuntikkan botox dalam dosis kecil ke dalam area kulit. Obat bius dapat diberikan untuk mematikan rasa pada area suntikan jika diperlukan. Botox bekerja dengan menghambat sinyal saraf pada otot, menyebabkan otot menjadi rileks. Hal ini menghasilkan kulit yang lebih kencang dan menyamarkan garis-garis halus. Namun, hasil dari perawatan botox tidak langsung terlihat dan membutuhkan waktu beberapa hari untuk terlihat efeknya.
Prosedur / Cara Kerja Filler
Sebelum melakukan prosedur, dokter akan menanyakan tentang alergi atau penggunaan obat. Setelah itu, dokter akan membersihkan wajah, memberikan anestesi ringan, dan menyuntikkan filler ke dalam lapisan kulit bagian bawah. Tidak seperti botox, filler memberikan hasil yang langsung terlihat setelah prosedur selesai.
4. Beda perawatannya
Setelah proses perawatan, penting untuk memperhatikan berbagai tindakan pasca perawatan botox dan filler.
Cara Perawatan Pasca Botox
Setelah selesai melakukan prosedur, Anda dapat langsung diijinkan untuk pulang. Dokter Anda mungkin menyarankan untuk menghindari aktivitas berat yang membuat Anda berkeringat, seperti olahraga. Untuk menghindari efek samping, jangan menekan atau menggosok area yang disuntik. Cuci area tersebut dengan air hangat selama 24 jam dan hindari paparan sinar matahari langsung selama beberapa hari.
Cara Perawatan Pasca Filler
Setelah melakukan perawatan ini, Anda biasanya dapat langsung melanjutkan aktivitas normal. Perawatan selanjutnya mirip dengan perawatan kulit setelah suntikan botox. Dokter mungkin menyarankan agar Anda tidak menyentuh area yang akan mengalami memar dan pembengkakan ringan, karena hal ini normal terjadi setelah perawatan filler. Menggunakan kompres dingin dapat membantu mengurangi munculnya memar dan bengkak.
Mana yang tepat untuk Anda?
Pilihan antara Botox dan filler pada akhirnya tergantung pada tujuan Anda dan area yang ingin Anda perbaiki. Botox sangat bagus untuk mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan yang disebabkan oleh ekspresi wajah yang berulang-ulang, sedangkan filler ideal untuk mengembalikan volume dan kepenuhan pada area wajah yang telah hilang.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi untuk menentukan perawatan mana yang terbaik untuk Anda dan untuk mendiskusikan potensi risiko atau efek sampingnya.
Klinik Kecantikan Terbaik untuk Filler dan Botox
Itulah yang perlu diketahui tentang jenis filler kantung mata. Jika berencana melakukannya, sebaiknya cari tahu lebih dulu klinik kecantikan atau dokter yang berpengalaman.
Untuk mendapatkan perawatan kulit berupa filler yang terbaik, Anda dapat datang ke klinik kecantikan yang terbaik yaitu, Miracle. Konsultasikanlah masalah kulitmu dan nikmati perawatan serta solusi terbaik dari Miracle Clinic.